Rabu, 18 November 2015

ANALISIS SWOT

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

TUJUAN ANALISIS 

Untuk memberikan gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan secara menyeluruh yang digunakan sebagai dasar atau landasan penyusunan objective dan strategi perusahaan dalam corporate planning.

Outline Proses Rinci Kerangka SWOT – sebuah matrix dua kali dua – sebaiknya dikerjakan dalam suatu kelompok yang terdiri dari anggota kunci tim atau organisasi. Pertama, penting untuk diketahui dengan jelas tentang apa tujuan perubahan kunci, dan terhadap tim atau organisasi apa analisis SWOT akan dilakukan. Setelah pertanyaan-pertanyaan ini dijelaskan dan disepakati, mulailah dengan brainstorming gagasan, dan kemudian setelah itu dipertajam dan diperjelas dalam diskusi.

Perkiraan mengenai kapasitas internal dapat dipakai untuk membantu mengidentifikasi dimana posisi sebuah proyek atau organisasi saat ini: sumberdaya yang dapat segera dimanfaatkan dan masalah yang belum juga dapat diselesaikan. Dengan melakukan hal ini kita dapat mengidentifikasi dimana/kapan sumberdaya baru, keterampilan atau mitra baru akan dibutuhkan. Bila berpikir tentang kekuatan, perlu memikirkan tentang contoh-contoh keberhasilan yang nyata dan apa penjelasannya. Pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan untuk memikirkan isu-isu di atas antara lain:  

Saat ini jenis pengaruh kebijakan apa yang dapat dikerjakan oleh organisasi / proyek kita dengan sangat terbaik?
Dimana kita mengalami sukses terbesar?  
Jenis keterampilan dan kapasitas mempengaruhi kebijakan apa yang kita miliki?  
Di bidang apa staff kita dapat memanfaatkan dengan sangat efektif keterampilan dan kapasitasnya?  
Siapa saja mitra terkuat kita dalam mempengaruhi kebijakan?  Kapan mereka telah bekerja bersama kita untuk melakukan dampak kebijakan?  
Apa yang dianggap karyawan sebagai kekuatan dan kelemahan utama? Dan mengapa?
Apa pendapat mereka yang berada diluar organisasi?

Sebuah perkiraan tentang lingkungan eksternal cenderung difokuskan pada apa yang terjadi di luar organisasi atau pada bidang yang belum mempengaruhi strategi tetapi dapat saja mempengaruhi strategi – baik secara positif maupun negatif.

Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah.

Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:

Strengths (kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Opportunities (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Grid di atas merangkum beberapa bidang subjek yang perlu mempertimbangkan baik faktor internal maupun faktor eksternal. Grid ini dapat digunakan sebagai judul topik bila kita bekerja dalam kelompok-kelompok kecil (gagasan yang baik bila kelompokmu lebih besar dari delapan orang).

Kembali ke pleno / kelompok diskusi, buatlah ranking kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang paling penting (mungkin dengan symbol: ++, + dan o). Dalam kelompok yang lebih besar peserta mungkin suka menentukan skornya sendiri, mungkin dengan menggunakan sticky dots.

Hasilnya kemudian dapat didiskusikan dan diperdebatkan. Sangat penting agar kita 
memperhatikan aksi dan solusi apa saja yang dapat muncul. Akhiri dengan diskusi yang berorientasi pada aksi. Bagaimana dengahn berdasarkan kekuatan kelompok dapat membangun untuk memajukan sasaran dan strategi kita? Apa yang dapat dimasukkan dalam strategi untuk meminimallkan kelemahan kita? Dan seterusnya.

Setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan antara faktor internal yang meliputi Strength dan Weakness dengan faktor luar Opportunity dan threat. Setelah itu kita bisa melakukan strategi alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.

Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk melakukan perbaikan dan improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity) dan kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan meningkatkan Strength dan opportunity atau melakukan strategi yang lain yaitu mengurangi weakness dan threat.

Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).


Perencanaan strategis (strategic planner) suatu perusahaan harus menganalisis faktorfaktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) pada kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi atau popular disebut Analisis SWOT. Dalam menganalisis data digunakan teknik deskriptif kualitatif guna menjawab perumusan permasalahan mengenai apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang ada pada objek penelitian dan apa saja yang menjadi peluang dan ancaman dari luar yang harus dihadapinya. Dalam penelitian dilakukan identifikasi variable-variabel yang merupakan kekuatan dan peluang yang kemudian digunakan skala likert atas lima tingkat yang terdiri dari: Sangat baik (5), Baik (4), Cukup baik (3), Kurang baik (2), dan Tidak baik (1), berupa Skala Likert Keunggulan dan Peluang Kemudian penelitian dilanjutkan dengan identifikasi variable-variabel yang merupakan kelemahan dan ancaman dari luar yang kemudian digunakan skala likert atas lima tingkat yang terdiri dari: Sangat berat (=5), Berat (=4), Cukup berat (=3), Kurang berat (=2), dan Tidak berat (=1), berupa Skala Likert Tantangan dan Ancaman Analisis SWOT ini adalah membandingkan antara faktor eksternal, berupa Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats) dengan faktor internal, yang berupa Kekuatan (strengths) dan Kelemahan (weaknesses).

Sumber : 
- https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT 
- http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/modulrencanastrategis/materi4_analisisswot.pdf


Rabu, 21 Oktober 2015

PENGARUH ALIRAN PERTUKARAN RUPIAH TERHADAP DOLAR


Mungkin beberapa bulan ini krisis nilai tukar rupiah terhadap dolar bisa dikatakan sedang mengalami pelemahan yang berkepanjangan. Hal yang sama juga dialami oleh mata uang beberapa negara berkembang lainnya.

Mengapa Nilai Tukar Rupiah Melemah ?

Menurut Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat faktor internal dan faktor eksternal.

"Ini bukan hanya masalah internal tapi juga faktor eksternal seperti krisis di Yunani, kenaikan suku bunga di Amerika, depresiasi Yuan di Cina dan ada beberapa negara lain yang mengalami goncangan yang tidak mungkin saya sebutkan satu per satu," tutur Presiden Joko Widodo setelah pembukaan Munas MUI IX di gedung negara Grahadi Surabaya, Selasa (25/8/2015).

Presiden Joko Widodo menambahkan, pemerintah sudah berusaha untuk menjaga agar rupiah kembali menguat. Salah satunya adalah intervensi Bank Indonesia (BI) dengan mengeluarkan instrumen-instrumen. Selain itu, Menteri Kordinator (Menko) Bidang Perekonomian dan Menteri Keuangan telah berusaha menjaga dengan mengeluarkan beragam regulasi.

"Tapi ini banyak faktor. Kita harus sadar ada masalah internal dan eksternal," imbuh Presiden Jokowi. Dikutip dari liputan6.com.

Apa Dampak Melemahnya Rupiah ?

Dinamika ekspor-impor memang berdampak pada nilai tukar mata uang. Ekspor meningkatkan permintaan atas mata uang negara eksportir, karena dalam ekspor, biasanya terjadi pertukaran mata uang negara tujuan, dengan mata uang negara eksportir. Pertukaran ini terjadi karena si eksportir membutuhkan hasil akhir ekspor dalam bentuk mata uang negerinya agar bisa terpakai dalam usahanya. Sebaliknya, impor meningkatkan penawaran atas mata uang negara importir, karena dalam impor, biasanya terjadi pertukaran mata uang negara importir dengan mata uang negara asal. Karena akhir-akhir ini, impor Indonesia lebih besar daripada ekspornya, maka situasi ini telah melemahkan nilai tukar Rupiah.

Banyak pihak yang terpukul atas meningkatnya komoditi ekspor di Indonesia, Pertama adalah konsumen, terutama konsumen kelas bawah, karena pendapatan mereka tidak bisa mengimbangi kenaikan harga barang. Kedua  pihak-pihak dalam rantai distribusi komoditi impor mulai dari importir sampai pengecer, karena mereka menghadapi pasar dalam negeri yang menyusut. Ketiga adalah  para usahawan yang berorientasi pada pasar dalam negeri.  Keempat rakyat pekerja yang sudah terpukul dari sisi konsumsi akibat kenaikan harga barang, juga akan dijepit dari sisi upah oleh pengusaha yang terjepit oleh kenaikan harga alat-alat produksi impor, kenaikan nilai utang luar negeri dan penyusutan pasar dalam negeri.

Namun, anjloknya Rupiah bukan hanya berdampak pada kenaikan harga komoditi impor saja. Dampak lainnya yang juga penting adalah kenaikan nominal Rupiah dari utang luar negeri, karena utang luar negeri dipatok dengan mata uang asing. uang Rupiah yang dimiliki pengutang harus ditukar dengan mata uang pembayaran utang. Akibatnya, nilai tukar Rupiah bisa semakin lemah.

Akan tetapi ada pula pihak yang diuntungkan oleh krisis Rupiah, jika mata uang suatu negara melemah, maka yang diuntungkan adalah sektor ekspor yang bahan bakunya (sebagian besar) berasal dari dalam negeri.

Apa Strategi Mengatasi Pelemahan Rupiah ?

Dampak dari pelemahan rupiah kali ini telah memukul semua sektor. Tak hanya korporasi besar, tetapi juga UMKM yang telah mengalami keterpurukan akibat melemahnya daya beli masyarakat.
Pelemahan daya beli tersebut, kata Enny, karena harga bahan pokok mengalami kenaikan. “Betul, ada pengaruh eksternal dan persoalan eksternal. Tetapi ini juga karena manajemen biaya dari internal,” katanya.

Seperti diberitakan, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mencatat sebanyak 60.000 pekerja tekstil terpaksa diberhentikan alias terkena PHK. Pelemahan rupiah menekan laju produksi hingga 35 persen, terutama perusahaan tekstil yang berorientasi di pasar domestik. Bahkan, perusahaan tekstil yang berorientasi di pasar domestik sudah banyak yang berhenti produksi.

Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, dampak dari pelemahan rupiah tersebut paling besar akan dirasakan oleh masyarakat kecil. “Kualitas hidup mereka turun drastis,” kata HT. Disunting dari Okezone.com.
Untuk itu, solusinya adalah menggalakan investasi dan belanja pemerintah dipercepat. Menurutnya tak ada jalan lain lagi. “Semua kebijakan dan praktik yg menghambat investasi dan belanja pemerintah harus dipangkas,” ungkapnya.

Selain itu, bank fokus pada pembiayaan sektor produktif, bukan konsumtif. “Proyek infrastruktur yang dipegang broker dan tidak dikerjakan, dialihkan ke BUMN yang relevan agar bisa berjalan,” tutur pria asal Jawa Timur tersebut.

Dia menambahkan, hal lain yg harus diantisipasi adalah penerimaan pajak yang akan berkurang banyak akibat lesunya ekonomi. Untuk itu dibutuhkan alternatif pembiayaan.

Untuk mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, lanjut HT, ada empat hal yang diperlukan. Pertama adalah tingkat kepercayaan meningkat. Kedua, nilai ekspor lebih tinggi dari impor. Ketiga, investasi masuk dari luar dan dalam negeri. Keempat, tidak terjadi capital flight. “Tidak ada capital flight dari dalam ke luar negeri. Bahkan sebaliknya yang harus terjadi,” terangnya.

Kepercayaan terhadap pemerintah penting bagi para pelaku usaha. Sebab, dalam kondisi kepanikan banyak dana justru akan keluar Indonesia. “Kalau kredibilitas pemerintah ada, maka akan menimbulkan keyakinan atau menenangkan para pelaku usaha. Minimal kegiatan spekulasi bisa diredam,” tutur Enny. Menurutnya, mengembalikan kepercayaan tidak bisa hanya dengan kata-kata, namun harus dibuktikan dengan tindakan.

Riferensi :
https://manajemenkelasj.wordpress.com/category/nilai-tukar-rupiah/ 
- http://bisnis.liputan6.com/read/2301514/jokowi-rupiah-melemah-akibat-2-faktor 
- http://economy.okezone.com/read/2015/08/26/20/1202637/dampak-pelemahan-rupiah-lebih-buruk-dari-1998

Jumat, 30 Januari 2015

Lingkungan Terhadap Sumber Daya Alam

A.  Hubungan Sumber  Daya Alam dengan Lingkungan
Sunber daya alam berupa kumpulan beraneka ragam makhluk hidup maupun benda tak hidup yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan hidup manusia, dalam pemanfaatannya memerlukan ilmu pengetahuan alam dan teknologi antara lain cara penggunaan teknologi yang tepat dan ekonomis agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan dan tidak mengganggu lingkungan.
Berbagai Jenis Sumber Daya Alam
Berdasarkan manfaatnnya terbagi menjadi :
energi-matahari1
1. Sumber daya alam penghasil energi seperti matahari, gelombang laut, gas bumi, dan angin.
2. Sumber daya alam penghasil bahan baku seperti hutan, laut, dan tanah.
3. Sumber daya alam untuk kenyamanan seperti udara bersih dan pemandangan alam.
Menurut kesediaan di alam : 
  1. Sumber daya alam yang kekal seperti sinar matahari, ombak, angin, air terjun, dan arus laut merupakan sumber daya alam yang selalu tersedia dan tidak habis meskipun setiap saat dimanfaatkan.
  2. Sumber daya alam yang tidak dapat dibentuk diperbaharui seperti minyak bumi, batu bara, logam, ( alumunium, bijih besi, dan sebagainya ) dan gas bumi merupakan sumber daya alam dengan persediaan yang terbatas dan tidak dapat dibuat atau dibentuk setelah habis.
  3. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti berbagai jenis tumbuhan dan hewan merupakan sumber daya alam yang dapat dibentuk lagi jika rusak atau  habis.
treeayam kartun
Di lihat menurut jenisnya
  1. Sumber daya alam nonhayati, meliputi segala sesuatu yang bukan makhluk hidup, seperti udara, batu bara, logam, dan lain – lain.
  2. Sumber daya alam hayati, meliputi berbagai makhluk hidup, seperti berbagai mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan.
  3. Hubungan Sumber Daya Alam dengan Teknologi
Sumber daya alam merupakan kekayaan alam yang diciptakan oleh Tuhan untuk kesejahteraan manusia. Semua yang ada dialam merupakan sumber daya yang dibutuhkan oleh manusia, kemajuan teknologi dangat membantu manusia dalam mengolah sumber daya alam untuk mendatangkan manfaat yang sebanyak – banyaknya sumber daya alam ada yang dimanfaatkan secara lansung ,ada pula yang harus diolah terlebih dahulu.
1. Pembuatan Kertas
Bahan dasar kertas ada yang berasal dari merang padi, ada yang berasal dari kayu yang tidak keras, seperti kayu albasia.
Proses pembuatan kertas sebagai berikut :
  1. Kayu dipotong – potong dan dihaluskan.
  2. Dibuat bubur kertas dan dicampur dengan perekat an pemutih.
  3. Dengan menggunakan mesin diproses menjadi kertas,
  4. Hasilnya berupa berbgai jenis kertas
  5. Pembuatan Bahan Pakaian
Pakian yang kita pakai saat ini bahan asalnya dapat dari hewan maupun tumbuhan. Contohnya kain katun berasal dari bunga kapas, wol dari bulu domba dan kain sutera berasal dari serat yang berasal dari kepompong.
2. Pembuatan Kain Sutera
Kepompong ulat sutera dibuat dari air liur ulat. Air liur mengeras membentuk serat benang. Dengan menggunakan teknologi di pabrik serat kepompong ulat sutera dipintal menjadi benang kemudian ditenun menjadi kain sutera.
  1. Dampak Pengambilan Bahan Alam terhadap Pelestarian Lingkungan
Penagmbilan sumber daya alam yang melebihi batas sehingga terjadi penurunan kualitas lingkungan seperti :
  1. Penggenangan lahan produktif oleh air banjir, pasir dari letusan gunung berapi, banyaknya bangunan sehngga habitat organisme hilang
  2. Penggunaan lahan terlalu sering tanpa pengolahan tanah yang baik sehingga produksi pertanian menurun oeh erosi dan zat hara kosong,
  3. Penenbangan pohon yang luas tanpa segera ditanami kembali sehingga binatang liar kehilangan habitatnya.
B. Upaya – upaya pelestarian lingkungan antara lain:
  1. Tebang pilih yaitu cara penebangan hutan dengan tujuan agar produksi kayu – kayu yang dijual tidk terus menurun dan menyelamatkan tanah dan air.
  2. Penanaman bibit baru untuk setiap pohon yang ditebang
  3. Penangkapan musiman untuk ikan untuk menghindari kepunahgan  dengan mengatu waktu penangkapan ikan.
  4. Keanekaragaman bhan pangan untuk mengurangi gangguan yang dapat merusak persediaan semua jenis pangan.
C. Pelestarian SDA hayati dilakukan dengan cara:
  1. Pelestarian dihabitat asli ( pelestarian in situ )
  2. Pelestarian diluar habitat aslinya ( Pelestarian ex situ )
Didalam melestarikan lingkungan bagi kehidupan mendatang cara untuk menghadapi dampak globalisasi yaitu dengan diperlukan adanya peran aktif dari semua komponen negara baik pemerintahan maupun masyarakat. untuk kerjasama yang baik agar hasilnya dapat maksimal. semua komponen harus wajib melestarikan lingkungan agar kehidupan dimasa yang akan datang bisa jauh lebih baik lagi. 

Masalah Lingkungan Terhadap Perindustrian

A. Masalah Lingkungan Dalam Pembangunan Industri
Industri adalah merupakan suatu sektor yang sangat penting untuk meningkatan perekonomian nasional, karena dari industrilah pendapatan perekonomian nasional kita dapat meningkat, walaupun peningkatannya tersebut belum begitu besar. Selain itu Industri dapat menjadikan indonesia menjadi negara yang tidak bergantung lagi terhadap hasil produksi luar negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Itulah mengapa indutri merupakan salah satu sektor yang sanagat penting dalam peekonomian.


Banyak Industri-industri yang dibangun oleh pemerintah kita untuk menyokong perekonomian Indonesia, namun dalam pembangunannya pemerintah dan pihak pengembang tidak memperhatikan lingkungan tempat dimana industri tersebut dibangun, seingga banyak sekali lingkungan-lingkungan sekitar proyek perindustrian tersebut menjadi rusak parah, ini akibat tidak bertanggung jawabnya pemerintah dalam memperhatikan kelestarian lingkungan.
Berikut ini merupakan masalah lingkungan yang terjadi di areal perindustrian:
1.       Udara disekitar industri menjadi sangat buruk, dikarenakan gas buang berupa asap membumbung tinggi di udara bebas.
2.       Daerah sekitar industri menjdi panas, ini akibat adanya peningkatan suhu yang ekstrim yang dihasilkan oleh gas-gas buang industri tersebut.
3.       Tercemarnya sumber-sumber mata air sekitar industri, akibat pembuangan limbah ke sumber-sumber mata air tersebut.
4.       Industri juga dapat mempengaruhi peningkatan pemanasan global (global warming), yang saat ini sedang dilakukan pencegahan agar tidak lebih meluas.
5.       Pembangunan industri dapat menyebabkan banjir karena kurangnya daerah resapan air, daerah-daerah hijau atau resapan air sudah berubah fungsi menjadi daerah perindustrian.
6.       Polusi suara yang dihasilkan oleh  deru-deru mesin produksi yang tak henti-henti, Polusi suara dapat membisingkan telinga warga yang tinggal disekitar areal perindustrian.
Itulah beberapa masalah-masalah lingkungan yang mungkin akan timbul jika adanya pembangunan sebuah industri disekitar kita.

Maka dari itu seharusnya sebelum membangun atau mendirikan sebuah industri yang mungkin dalam skala besar, terlebih dahulu memperhatikan beberapa prinsip-prinsip dalam pembangunan proyek industri terhadap lingkungan sekitarnya, prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1.       Evaluasi pengaruh sosial ekonomi dan ekologi baik secara umum maupun khusus.
2.       Penelitian dan pengawasan lingkungan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Dari sini akan didapatkan informasi mengenai jenis perindustrian yang cocok dan menguntungkan.
3.       Survey mengenai pengaruh-pengaruh yang mungkin timbul pada lingkungan.
4.       Berdasarkan petunjuk-petunjuk ekologi dibuat formulasi mengenai kriteria analisa biaya, keuntungan proyek, rancangan bentuk proyek dan pengelolaan proyek.
5.       Bila penduduk setempat terpaksa mendapat pengaruh negatif dari pembangunan proyek industri ini, maka buatlah pembangunan alternatif atau dicarikan jalan untuk kompensasikerugian sepenuhnya.
Demikianlah prinsip-prinsip yang dapat dijalankan sebelum mendirikan ataupun membangun sebuah industri, jika dengan benar-benar dijalankan akan menguntungkan kedua belah pihak baik pemilik industri tersebut ataupun warga yang tinggal disekitar industri tersebut.

B. Keracunan Bahan Logam/Metaloid Pada Industrialis

Banyak sekali kecelakaan-kecelakaan yang terjadi dalam melkukan pekerjaan disektor perindustrian, salah satunya adalah keracunan, dalam ulisan ini saya akan menuliskan keracunan bahan logam/metaloid dalam proses industrialis.
Racun-racun logam/metaloid beserta persenyawaan-persenyawaannya yang sering terjadi pada industrialis adalah berasal dari timah hitam, air raksa, arsen,chromium, berrylium, cadmium, vanadium dan fosfor.
Berikut ini penjelasan dari beberapa logam yang disebutkan diatas:

1. Timah hitam
Keracunan timah hitam (plumbisme) biasanya merupakan suatu keadaan kronis (menahun) dan kadang gejalanya kambuh secara periodik.  Kerusakan yang terjadi bisa bersifat permanen (misalnya gangguan kecerdasan pada anak-anak dan penyakit ginjal. Progresif     pada      dewasa).
Timah hitam ditemukan pada
  1. Pelapis keramik
  2. Cat
  3. Batere
  4. Solder
  5. Mainan
Pemaparan oleh timah hitam dalam jumlah relatif besar bisa terjadi melalui beberapa cara:
  1. Menelan serpihan cat yang mengandung timah hitam
  2. Membiarkan alat logam yang mengandung timah hitam (misalnya peluru, pemberat tirai, pemberat alat pancing atau perhiasan) tetap berada dalam lambung atau persendian, dimana secara perlahan timah hitam akan larut
  3. Meminum minuman asam atau memakan makanan asam yang telah terkontaminasi karena disimpan di dalam alat keramik yang dilapisi oleh timah hitam (misalnya buah, jus buah, minuman berkola, tomat, jus tomat, anggur, jus apel)
  4. Membakar kayu yang dicat dengan cat yang mengandung timah hitam atau batere di dapur atau perapian
  5. Mengkonsumsi obat tradisional yang mengandung senyawa timah hitam
  6. Menggunakan perabotan keramik atau kaca yang dilapisi timah hitam untuk menyimpan atau menyajikan makanan
  7. Minum wiski atau anggur yang terkontaminasi oleh timah hitam
  8. Menghirup asap dari bensin yang mengandung timah hitam
  9. Bekerja di tempat pengolahan timah hitam tanpa menggunakan alat pelindung (seperti respirator, ventilasi maupun penekan debu).
  10. Pemaparan timah hitam dalam jumlah yang lebih kecil, terutama melalui debu atau tanah yang telah terkontaminasi oleh timah hitam, bisa meningkatkan kadar timah hitam pada anak-anak; karena itu perlu diberikan pengobatan meskipun tidak ditemukan gejala.
Serangkaian gejala yang khas bisa timbul dalam waktu beberapa minggu atau lebih, yaitu berupa perubahan kepribadian, sakit kepala, di dalam mulut terasa logam, nafsu makan berkurang dan nyeri perut samar-samar yang berakhir dengan muntah, sembelit serta nyeri kram      perut. Pada dewasa jarang              terjadi   kerusakan           otak.
Pada anak-anak, gejalanya diawali dengan rewel dan berkurangnya aktivitas bermain selama beberapa minggu. Kemudian gejala yang serius timbul secara mendadak dan dalam waktu 1-5 hari menjadi semakin memburuk, yaitu berupa:
  1. muntah menyembur yang berlangsung terus menerus
  2. berjalan goyah/limbung
  3. kejang
  4. linglung
  5. mengantuk
  6. kejang yang tak terkendali dan koma.
2. Air Raksa
Air raksa atau merkuri (Hg) merupakan suatu bahan kimia yang diperlukan dan dipakai oleh banyak industri seperti industri cat, pestisida, farmasi serta dipakai sebagai bahan campuran tumpatan gigi yaitu amalgam.
Keracunan air raksa seperti halnya dengan logam berat lainnya dapat terjadi melalui berbagai jalan antara lain melalui pernapasan, suntikan serta makanan dan minuman yang tercemar, ini salah satu bentuk keracunan air raksa yang dapat terjadi yaitu:
1.       Sebagai akibat air raksa cair atau uapnya
2.       Sebagai akibat kontak kulit dengan persenyawaan Hg-fulmitat
3.       Sebagai persenyawaan air raksa organis
Berhati-hatilah anda jika anda bekerja dengan menggunakan bahan kimia yang sangat berbahaya salah satunya air raksa.

3.Arsen

Arsenarsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy.
Berikut ini adalah beberapa gejala yang akan ditimbulkan jika anda keracunan arsenik, yaitu sebagai berikut:
  1. Kerontokan rambut: merupakan tanda keracunan kronis logam berat, termasuk arsen
  2. Bau napas seperti bawang putih: merupakan bau khas arsen
  3. Gejala gastrointestinal berupa diare:  akibat racun logam berat termasuk arsen
  4. Muntah:  akibat iritasi lambung, diantaranya pada keracunan arsen.
  5. Skin speckling: gambaran kulit seperti tetes hujan pada jalan berdebu, disebabkan oleh Keracunan kronis arsen
  6. Kolik abdomen: akibat  keracunan kronis
  7. Kelainan kuku: garis Mees (garis putih melintang pada  nail bed)dan kuk yang rapuh.
  8. Kelumpuhan (umum maupun parsial): akibat keracunan logam berat
4.     Fosfor
Ada banyak sekali macam-macam fosfor namun yang sangat beracun adalah dosfor jenis fosfor putih, dan fosfor ini banyak dipergunakan sebagai bahan pembuatan racun tikus, racun serangga, pembuatan pupuk, pembuatan mercon dan kembang api.
Akibat dari keracunan fosfor adalah sangat kompleks bisa menimbulkan kerusakan pada hati, ginjal, tulang, saluran pencernaan, pendarahan-pendarahan dan bila terhirup ke paru-paru bisa menimbulkan oedema dan keruakan paru.

Sumber : http://iambigsmart.wordpress.com/2010/12/04/masalah-lingkungan-dan-keracunan-bahan-logammetaloid-pada-industri/

Masalah lingkungan dalam pertambangan energi

Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineralbatubarapanas bumimigas).
Paradigma baru kegiatan industri pertambangan ialah mengacu pada konsep Pertambangan yang berwawasan Lingkungan dan berkelanjutan, yang meliputi :

a)    Penyelidikan Umum (prospecting)
b)   Eksplorasi : eksplorasi pendahuluan, eksplorasi rinci
c)    Studi kelayakan : teknikekonomiklingkungan (termasuk studi amdal)
d)   Persiapan produksi (development, construction)
e)   Penambangan (Pembongkaran, Pemuatan,Pengangkutan, Penimbunan)
f)    Reklamasi dan Pengelolaan Lingkungan
g)   Pengolahan (mineral dressing)
h)   Pemurnian / metalurgi ekstraksi
i)     Pemasaran
j)    Corporate Social Responsibility (CSR)
k)   Pengakhiran Tambang (Mine Closure)

Ilmu Pertambangan : ialah ilmu yang mempelajari secara teori dan praktik hal-hal yang berkaitan dengan industri pertambangan berdasarkan prinsip praktik pertambangan yang baik dan benar (good mining practice)


A.     Pertambangan di Indonesia
Menurut UU No.11 Tahun 1967, bahan tambang tergolong menjadi 3 jenisyakni :
1.     Golongan A (yang disebut sebagai bahan strategis),
2.    Golongan B (bahan vital), dan
3.    Golongan C (bahan tidak strategis dan tidak vital).  
Bahan Golongan A merupakan barang yang penting bagi pertahanan, keamanan dan strategis untuk menjamin perekonomian negara dan sebagian besar hanya diizinkan untuk dimiliki oleh pihak pemerintah, contohnya minyak, uranium dan plutonium. Sementara, Bahan Golongan B dapat menjamin hayat hidup orang banyak, contohnya emas, perak, besi dan tembaga. Bahan Golongan C adalah bahan yang tidak dianggap langsung mempengaruhi hayat hidup orang banyak, contohnya garam, pasir, marmer, batu kapur dan asbes.

B.      Masalah dalam pertambangan

Pertambangan memang sangat berperan penting di jaman sekarang. Semua kehidupan di bumi ini menggunakan bahan – bahan yang ada di pertambangan. Contohnya :
a.    Biji besi digunakan sebagai bahan dasar membuat alat – alat rumah tangga, mobil, motor, dll.
b.    Alumunium digunakan sebagai bahan dasar membuat pesawat.
c.    Emas digunaka untuk membuat kalung, anting, cincin.
d.    Tembaga digunakan sebagai bahan dasar membuat kabel.
e.    Dan masih banyak lagi seperti perak, baja, nikel, batu bara, timah, pasir kaca, dll.

     Seperti yang dikatakan bahwa dimana ada suatu aktivitas pasti disitu ada kerusakan lingkungan. Dan kerusakan lingkungan di pertambangan adalah;


1. Pembukaan lahan secara luas
Dalam masalah ini biasanya investor membuka lahan besar-besaran,ini menimbulkan pembabatan hutan di area tersebut. Di takutkan apabila area ini terjadi longsor banyak memakan korban jiwa.


2. Menipisnya SDA yang tidak bisa diperbarui
Hasil petambangan merupakan Sumber Daya yang Tidak Dapat diperbarui lagi. Ini menjadi kendala untuk masa-masa yang akan datang. Dan bagi penerus atau cicit-cicitnya.


3. Masyarakat dipinggir area pertambangan menjadi risih
Biasanya pertambangan membutuhkan alat-alat besar yang dapat memecahkan telinga. Dan biasanya kendaraan berlalu-lalang melewati jalanan warga. Dan terkadang warga menjadi kesal.


4. Pembuangan limbah pertambangan yang tidak sesuai tempatnya
Dari pengalaman yang ada bahwa ke banyakan pertambangan banyak membuang limbahnya tidak sesuai tempatnya. Biasanya mereka membuangnya di kali,sungai,ataupun laut. Limbah tersebut tak jarang dari sedikit tempat pertambangan belum di filter. Hal ini mengakibatkan rusaknya di sector perairan.


5. Pencemaran udara atau polusi udara. 

Di saat pertambangan memerlukan api untuk meleburkan bahan mentah,biasanya penambang tidak memperhatikan asap yang di buang ke udara. Hal ini mengakibatkan rusaknya ozon.