Selasa, 14 Januari 2014

Batasi Pendatang Baru

Batasi Pendatang Baru, Jokowi: Tidak Mungkin Jakarta Dipagari

Posted: 09/08/2013 17:23
Liputan6.com, Jakarta : Arus balik tinggal menghitung hari. Penghuni Jakarta yang kembali ke kampung halaman diprediksi segera memadati Jakarta beberapa hari ke depan. Tidak menutup kemungkinan, di antara mereka terdapat pendatang baru, yang akan menambah sesak Ibukota.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi telah mengimbau para pemudik untuk tidak membawa kerabatnya ke Jakarta bila tidak punya tujuan pasti. Apalagi, pendatang baru itu berpotensi menambah beban Jakarta.
"Kalau imbauan itu sebelum mereka mudik kami sudah imbau. Di bus, RT, RW, dan kelurahan. Ini kan kami imbauan," kata Jokowi saat meninjau lokasi banjir di Kelurahan Ulujami, Pesaggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2013).
"Dioperasi pun juga sudah puluhan tahun, tapi tidak ada hasil. Belum punya jurus yang jitu," tambah mantan Walikota Solo ini. Menurut dia, memang susah untuk mengatasi laju urbanisasi itu. Jokowi mengaku belum punya jurus jitu.
Dia menambahkan, salah satu cara yang paling realistis untuk mengurangi angka urbanisasi adalah mendorong investasi di luar daerah Jakarta. Itu dianggap cukup efektif agar masyarakat bisa bekerja di daerah masing-masing.
"Mau apa? Tidak mungkin juga Jakarta dipagari, kemudian diberi pintu, kan ngga mungkin. Ya salah satu caranya mendorong investasi ke daerah-daerah, mendorong peredaran uang lari ke daerah-daerah, sehingga disana tumbuh, ada lapangan pekerjaan, atau ada investasi, itu aja," tambah Jokowi. (Eks)


A.    Akar Masalah :
Dari berita tersebut kita dapat mempunyai akar masalah yaitu banyaknya jumlah penduduk sehabis pulang mudik membawa kerabatnya yang datang dari luar daerah ke jakarta untuk mencari pekerjaan sehingga menyebabkan bertambahan populasi jumlah penduduk yang ada dijakarta. Dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi telah mengimbau para pemudik untuk tidak membawa kerabatnya ke Jakarta bila tidak punya tujuan pasti.

B.     Penyelesaian Masalah :
Menurut saya benar memang yang dikatakan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi yang mengatakan para pemudik diharapkan tidak membawa kerabatnya ke Jakarta bila tidak punya tujuan pasti. Sebab karena dengan membawa kerabatnya akan menambah beban penduduk yang ada dijakarta dan jakarta makin sesak. Sebaiknya harus ada cara yang tepat untuk mengurangi jumlah penduduk yang ada dijakarta yaitu dengan cara perusahaan-perusahaan besar yang ada dijakarta dipindahkan ke daerah terpencil agar suasana dijakarta lebih nyaman, sementara itu perusahaan yang berada didaerah tersebut dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakan daerah itu sendiri. dan jika ada penduduk lain yang ingin tinggal dijakarta diharuskan mempunyai Kartu Tanda Penduduk atau juga KTP, sementara itu yang mengurus KTP khusus didaerah dijakarta, peran pemerintah dalam membuat KTP itu haruslah rumit dengan mengisikan pernyataan pernyataan yang siap untuk diikutin oleh masyarakat tersebut supaya masyarakat lain tidak ada yang masuk didaerah jakarta. Mungkin itu bisa dapat menyelesaikan masalah yang ada dijakarta ini. Dan satu lagi saya menambahkan tolong pemerintah STOP memproduksi kendaraan umum yang berada diindonesia, karena kendaraan diindonesia sudah banyak dan kendaraan tersebut sudah membuat macet jalanan dan menyebabkan polusi udara.

C.     Kesimpulan
Dari kesimpulan yang saya dapat dari berita tersebut dapat dikatakan sudah banyak jumlah penduduk yang berada dijakarta. sebaiknya kita berfikir ulang untuk tinggal dijakarta khususnya untuk pendatang baru karena dengan mereka datang kejakarta akan menambak kepadatan jumlah penduduk disana. Dan lapangan pekerjaan disana juga sudah makin sulit, sebaiknya pindah kedaerah lagi agar daerah lain mempunyai jumlah penduduk yang sama dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar