Batasi
Pendatang Baru, Jokowi: Tidak Mungkin Jakarta Dipagari
Posted: 09/08/2013 17:23
Liputan6.com, Jakarta : Arus balik tinggal menghitung hari. Penghuni Jakarta yang kembali
ke kampung halaman diprediksi segera memadati Jakarta beberapa hari ke depan.
Tidak menutup kemungkinan, di antara mereka terdapat pendatang baru, yang akan
menambah sesak Ibukota.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias
Jokowi telah mengimbau para pemudik untuk tidak membawa kerabatnya ke Jakarta
bila tidak punya tujuan pasti. Apalagi, pendatang baru itu berpotensi menambah
beban Jakarta.
"Kalau imbauan itu sebelum mereka
mudik kami sudah imbau. Di bus, RT, RW, dan kelurahan. Ini kan kami
imbauan," kata Jokowi saat meninjau lokasi banjir di Kelurahan Ulujami,
Pesaggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2013).
"Dioperasi pun juga sudah puluhan
tahun, tapi tidak ada hasil. Belum punya jurus yang jitu," tambah mantan
Walikota Solo ini. Menurut dia, memang susah untuk mengatasi laju urbanisasi
itu. Jokowi mengaku belum punya jurus jitu.
Dia menambahkan, salah satu cara yang
paling realistis untuk mengurangi angka urbanisasi adalah mendorong investasi
di luar daerah Jakarta. Itu dianggap cukup efektif agar masyarakat bisa bekerja
di daerah masing-masing.
"Mau apa? Tidak mungkin juga Jakarta
dipagari, kemudian diberi pintu, kan ngga mungkin. Ya salah satu caranya
mendorong investasi ke daerah-daerah, mendorong peredaran uang lari ke
daerah-daerah, sehingga disana tumbuh, ada lapangan pekerjaan, atau ada
investasi, itu aja," tambah Jokowi. (Eks)
Sumber : http://news.liputan6.com/read/661786/batasi-pendatang-baru-jokowi-tidak-mungkin-jakarta-dipagari
A. Akar Masalah :
Dari berita tersebut kita dapat mempunyai akar masalah yaitu banyaknya
jumlah penduduk sehabis pulang mudik membawa kerabatnya yang datang dari luar
daerah ke jakarta untuk mencari pekerjaan sehingga menyebabkan bertambahan
populasi jumlah penduduk yang ada dijakarta. Dan Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo alias Jokowi telah mengimbau para pemudik untuk tidak membawa kerabatnya
ke Jakarta bila tidak punya tujuan pasti.
B. Penyelesaian Masalah :
Menurut saya benar memang yang dikatakan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo alias Jokowi yang mengatakan para pemudik diharapkan tidak membawa
kerabatnya ke Jakarta bila tidak punya tujuan pasti. Sebab karena dengan
membawa kerabatnya akan menambah beban penduduk yang ada dijakarta dan jakarta
makin sesak. Sebaiknya harus ada cara yang tepat untuk mengurangi jumlah
penduduk yang ada dijakarta yaitu dengan cara perusahaan-perusahaan besar yang
ada dijakarta dipindahkan ke daerah terpencil agar suasana dijakarta lebih
nyaman, sementara itu perusahaan yang berada didaerah tersebut dapat
menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakan daerah itu sendiri. dan
jika ada penduduk lain yang ingin tinggal dijakarta diharuskan mempunyai Kartu
Tanda Penduduk atau juga KTP, sementara itu yang mengurus KTP khusus didaerah
dijakarta, peran pemerintah dalam membuat KTP itu haruslah rumit dengan
mengisikan pernyataan pernyataan yang siap untuk diikutin oleh masyarakat
tersebut supaya masyarakat lain tidak ada yang masuk didaerah jakarta. Mungkin
itu bisa dapat menyelesaikan masalah yang ada dijakarta ini. Dan satu lagi saya
menambahkan tolong pemerintah STOP memproduksi kendaraan umum yang berada
diindonesia, karena kendaraan diindonesia sudah banyak dan kendaraan tersebut
sudah membuat macet jalanan dan menyebabkan polusi udara.
C. Kesimpulan
Dari kesimpulan yang saya dapat dari berita tersebut dapat dikatakan sudah
banyak jumlah penduduk yang berada dijakarta. sebaiknya kita berfikir ulang
untuk tinggal dijakarta khususnya untuk pendatang baru karena dengan mereka
datang kejakarta akan menambak kepadatan jumlah penduduk disana. Dan lapangan
pekerjaan disana juga sudah makin sulit, sebaiknya pindah kedaerah lagi agar
daerah lain mempunyai jumlah penduduk yang sama dan menciptakan lapangan
pekerjaan baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar